6 Adab Melakukan Ziarah Kubur

MASTER_11Untuk melakukan ziarah kubur, tentu perlu mempertimbangkan dan mengikuti hukum-hukum syar’i yang berlaku. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan tuntunan agama serta bisa bernilai ibadah. Sesuatu yang tidak sesuai tuntunan agama, maka tentu saja akan bernilai keliru. Nilai ibadah menjadi tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan.

Berikut adalah beberapa adab ziarah kubur :

Memahami Tujuan Utama Berziarah Kubur

Sebagaimana yang disampaikan dalam hadist-hadist diatas, ziarah kubur bertujuan untuk dapat mengambil pelajaran dan mengingat kematian. Tujuan utama ini harus senantiasa dipahami dan diingat oleh muslim yang hendak berziarah. Perlu diingat agar tidak terjerumus kepada tujuan-tujuan lain yang bisa menyesatkan ibadah atau melenceng dari keimanan terhadap Allah SWT.

Dari Imam Ash Shan’ani rahimahullah : “Semua hadits di atas menunjukkan akan disyari’atkannya ziarah kubur dan menjelaskan hikmah dari ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran seperti di dalam hadits Ibnu Mas’ud : “Karena di dalam ziarah terdapat pelajaran dan peringatan terhadap akhirat dan membuat zuhud terhadap dunia”.

Untuk itu, ritual berziarah kubur sejatinya membuat diri kita senantiasa mengingat bahwa terbatasnya hidup manusia dan kembalinya ke kubur tidak akan pernah membawa harta ataupun apa yang dimiliki di dunia. Semuanya akan kembali sebagaimana terlahir tidak membawa apa-pun. Jasad terurai dan ruh akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Segala amalan ibadah sudah tidak bisa dilakukan lagi, karena habisnya waktu di dunia.

Mengucapkan Salam Ketika Masuk

Ketika memasuki kuburan, maka Rasulullah mengajarkan untuk mengucapkan salam. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam hadist berikut.

“Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan mereka (para shahabat) jika mereka keluar menuju pekuburan agar mengucapkan “Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, mudah-mudahan Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian”

Tidak Duduk dan Menginjak Atas Kuburan

Ketika memasuki kuburan Rasulullah memerintahkan agar tidak duduk di atasnya atau menginjak kuburan. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam hadist berikut.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur

Mendoakan Mayit

Di dalam kuburan tentu boleh kita mendoakan mayit atau orang yang sudah meninggal, agar diberi kesalamatan dan juga diterima segala amal baik yang telah dilakukannya. Terutama bagi seorang anak, doa untuk keluarga atau orang tua nya yang sudah meninggal tentu menjadi sesuatu yang diharapkan. Doa anak shaleh adalah salah satu doa yang akan dikabulkan oleh Allah, sebagai hasil didik orang tua yang telah membesarkannya.

Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika beliau mengutus Barirah untuk membuntuti Nabi yang pergi ke Baqi’ Al Gharqad. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berhenti di dekat Baqi’, lalu mengangkat tangan beliau untuk mendo’akan mereka. Dan ketika berdo’a, hendaknya tidak menghadap kubur karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat menghadap kuburan. Sedangkan do’a adalah intisari sholat.

Tidak Berbicara Kasar atau Hal yang Bathil

Dijelaskan oleh Imam An-Nawawi bahwa tidak baik jika di dalam kuburan berbicara hal yang bathil atau buruk. Untuk itu diperkenankan berbicara yang baik dan mendoakan mayit yang baik-baik saja.

Tidak diperbolehkan Menangis Meratapi Mayit

Diperbolehkan menangis dalam kuburan, asalkan bukanlah menangis yang menyebabkan histeris dan hilang kesadaran diri. Tentu saja akan berakibat mudhorot atau pingsan yang menyebabkan tidak terkontrolnya diri dan emosi.

Sumber : https://dalamislam.com/info-islami/adab-ziarah-kubur

Apa yang Dibaca Rasulullah saat Ziarah Kubur?

warga-melakukan-ziarah-kubur-di-tpu-karet-bivak-jakarta-_150607201023-127

Ziarah kubur termasuk di antara amalan yang dianjurkan dalam Islam. Mengunjungi makam lalu melantunkan dzikir dan doa-doa menjadi sarana (wasilah) seorang hamba untuk menghormati para pendahulu, mendoakan mereka, atau merenungi hidup yang kelak pasti akan berakhir.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam termasuk orang yang tak hanya mempraktikkan ziarah kubur tapi mengajarkan apa yang hendaknya dibaca saat seseorang berkunjung ke tempat pembaringan terakhir itu. Dalam Shahih Muslim dipaparkan bahwa setiap kali keluar rumah pada akhir malam menuju Baqi’ (makam para sahabat di Madinah yang kini menjadi makam Rasulullah sendiri), Rasulullah menyapa penduduk makam dengan kalimat berikut:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn (Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian).

Usai membaca salam ini, Rasulullah lalu menyambungnya dengan berdoa “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang disemayamkan di Baqi’.” Doa ini bisa kita ganti dengan memohonkan ampun kepada para ahli kubur tempat peziarah berkunjung.

Istiri Baginda Nabi, Siti A’isyah pernah bertanya tentang apa yang seharusnya dibaca kala ia pergi ke kuburan. Rasulullah mengajarkan bacaan dengan redaksi lain, namun dengan substansi yang tetap mirip, yakni mengucapkan salam, mendoakan kebaikan bagi ahli kubur, dan menyadari bahwa peziarah pun suatu saat akan berbaring di dalam tanah. Berikut jawaban Rasulullah:

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ

Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn yarhamukumuLlâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn (Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan [yang telah mendahului dan akan menyusul] kami.  Sesungguhnya kami insyaallah akan menyusul kalian.”

Jawaban Nabi atas pertanyaan Siti A’isyah yang terekam dalam Shahih Muslim itu sekaligus memberi isyarat bahwa ziarah juga bisa dilakukan oleh kaum perempuan. Hanya saja, para peziarah dilarang menangis di atas kuburan. Imam Nawawi dalam Al-Adzkâr mengatakan, para peziarah disunnahkan memperbanyak baca Al-Qur’an, dzikir, dan doa untuk penghuni kubur yang diziarahi serta seluruh umat Islam yang telah meninggal dunia. Ziarah dianjurkan dilaksanakan sesering mungkin dan diutamakan ke kuburan orang-orang saleh. (Mahbib).

Sumber : http://www.nu.or.id/post/read/67296/-apa-yang-dibaca-rasulullah-saat-ziarah-kubur

Ziarah Kubur, Lebih dari sekedar ingat mati

PAKET-WISATA-RELIGI-WALI-LIMA-12-JAM.png

Tegal, NU Online
Membludaknya jumlah peziarah ke makam wali dan orang-orang shalih dari tahun ke tahun, terutama ketika hari-hari tertentu, merupakan fenomena kehidupan yang unik sekaligus menarik untuk dicermati.

Di tengah gempita dan glamournya modernitas, tradisi ‘wisata spiritual’ ini seakan menjadi seremonial tersendiri yang masih menjadi ritual yang sakral dan suci dalam perjalanan keberagamaan umat.

Seperti yang dilakukan oleh Jam’iyah Remaja NU Kecamatan Dukuhwaru. Mereka mengunjungi tiga tempat yaitu Sunan Gunung Jati Cirebon, Syekh Panjalu Ciamis dan Syeikh Abdul Muhyi Pamijahan Tasikmalaya.

Kegiatan tersebut didukung penuh oleh pengurus NU. Sebanyak 60 peserta mengikutinya dan perjalanan ditempuh selama satu hari satu malam .

Seorang pengurus NU di kecamatan Dukuhwaru, Nur Ghozali Al Hafidz kepada NU Online, Jum’at (1/2) menjelaskan, Ziarah kubur hukumnya sunah atau sangat dianjurkan untuk mengingatkan manusia pada kematian.

“Menziarahi kubur orang saleh juga dalam rangka ngalap berkah,” katanya mengutip Imam Ghazali dalam Ihya Ulumid Din.

Banyak manfaat yang diperoleh dari ziarah. Masing-masing jamaah mendapatkan pengalaman spiritual tersendiri.

Ziarah bukan ibadah sunnah yang berat dan asing, mengingat ziarah sudah menjadi tradisi umat Islam di Indonesia.

Ketua Jamiyah Remaja , Mukhdlori mengatakan, makam wali adalah tempat pengungkapan perasaan religius yang bebas serta juga tempat memelihara ritus-ritus kuno. Jika amal sembahyang di masjid mencerminkan kesatuan dan keseragaman dunia Islam, maka amal ziarah ke makam wali mencerminkan keanekaragaman budaya yang tercakup dalam dunia Islam.

Di kalangan warga NU, tradisi ini masih sangat dipertahankan, bahkan kegiatan ini menjadi agenda rutin. “Ziarah saya anggap penting sebagai wujud kesetiaan dan kecintaan terhadap ajaran, dan aqidah,” katanya.

Sekedar diketahui meski anggotannya sudah dikatakan sepuh dan sudah ada yang  memiliki cucu, tetapi nama jamiyah yang berziarah ini tetap dinamakan Jamiyah Remaja karena perkumpulan tersebut mereka bentuk pada saat usia belasan, dan saat ini masih solid dengan berbagai kegiatan.

Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Muiz

sumber : http://www.nu.or.id/post/read/42212/ziarah-kubur-lebih-dari-sekedar-ingat-mati

19 Manfaat Wisata Religi

Wisata-Religi-Islamic-Center-Mataram

Melepas Kejenuhan

Seseorang memilih untuk berwisata tentu untuk melepaskan diri dari segala kejenuhan. Mungkin beberapa orang melepas jenuh dengan melakukan jenis wisata lain, namun bagi beberapa orang, berwisata religi atau mendekatkan diri pada suatu hal yang berbau religius akan membuat mereka kembali bersemangat dalam menjalani rutinitas atau aktivitas seperti biasa. Wisata religi dapat dilakukan sendiri, atau bersama keluarga atau teman. Sangat wajar ketika seorang manusia berada di titik jenuh pada suatu kegiatan yang bahkan ia sukai sekalipun, dengan berwisata religi, ada energi positif yang bisa didapat.

Menghilangkan Beban Pikiran dan Stres

Selain rasa jenuh, tentu stres dan beban pikiran sangat menumpuk, entah bagi yang masih pelajar atau seseorang yang sudah bekerja. Wisata religi adalah salah satu cara untuk menghilangkan perasaan stres serta beban yang berasal dari pekerjaan. Bahkan segala masalah rumah tangga pun bisa diademkan dengan berwisata religi bersama pasangan. Banyak sekali tempat wisata religi yang memiliki keunikan serta panorama indah yang akan secara otomatis dapat membuat perasaan menjadi tenang karena rasa nyaman yang diciptakan oleh tempat wisata tersebut.

Menyegarkan Dahaga Spiritual

Berbeda dari berkunjung ke tempat hiburan yang biasanya hanya dilakukan agar mendapatkan kesenangan sementara, wisata religi dapat membuat dahaga spiritual kita tersegarkan seketika. Walau bersifat personal, namun tujuan dari wisata religi cukup luas dan kita tidak akan hanya bisa mengunjungi makam para wali saja, tapi setiap tempat yang masuk dalam kategori obyek wisata religi bakal membuat gairah cita rasa religiusitas kita meningkat. Selain dari makam para wali, sejumlah museum, situs sejarah dan masjid pun bisa disambangi. Satu hal yang menentukan ke mana kita perlu merujuk adalah kecenderungan kejiwaan kita; apa yang paling dibutuhkan oleh jiwa kita?

Mengingatkan Manusia pada Akhirat

Walau terdapat sebuah riwayat dalam sebuah hadis di mana Nabi bersabda bahwa kita dilarang untuk melakukan ziarah kubur, namun setelah itu Nabi pun mengatakan bahwa sekarang kita perlu melakukannya karena akan mengingatkan kita akan akhirat. Mungkin banyak orang yang tidak menyadari apa manfaat dan tujuan sebenarnya dari wisata religi, khususnya bertandang dan berziarah ke makam tokoh masyarakat atau wali. Sebagai manusia, hidup kita tidaklah lama di dunia dan sangat penting untuk memikirkan kehidupan di akhirat sehingga dengan berziarah makam akan membuat kita lebih sadar dan lebih menyiapkan diri untuk akhirat

Lebih Dekat dengan Sang Pencipta

Kunjungan wisata religi bukanlah perjalanan biasa karena memang tujuan dari adanya perjalanan wisata ini adalah supaya kita lebih mendekatkan diri kepada Allah. Dengan berwisata religi, kita akan menjadi lebih ingat mati dan menimbulkan rasa takut terhadap siksa kubur dan neraka. Wisata religi bukan hanya sekadar datang ke makam wali dan berjalan-jalan atau melihat-lihat saja. Yang lebih utama agar kita mendapatkan kekuatan dari Allah adalah dengan mengaji atau membaca doa, jika punya waktu lebih maka gunakan untuk berkeliling atau berfoto.

Menambah Wawasan

Selain dari kegiatan ziarah makam, ada berbagai situs bersejarah yang bisa dikunjungi yang akan menambah wawasan. Wisata religi tidaklah sekadar hanya berkunjung dan berdoa di makam wali atau tokoh masyarakat, namun ada bangunan-bangunan bersejarah yang berhubungan dengan perkembangan agama yang patut didatangi. Beberapa spot wisata religi memiliki keunikan dan sisi misteriusnya sendiri sehingga ketika kita bertandang, ada pemahaman baru yang bisa dikumpulkan yang akan jauh lebih menyenangkan daripada memelajarinya lewat sejumlah buku sejarah maupun religi.

 Meningkatkan Kualitas Pribadi

Percaya atau tidak, wisata religi, entah berasal dari mana istilah tersebut, hal ini akan benar-benar membawa pengaruh positif terhadap diri kita. Ketika kita merasakan kehadiran Allah atau merasa bahwa pribadi kita lebih dekat dengan-Nya, maka otomatis kualitas pribadi kita pun akan meningkat di mana yang tadinya kita adalah pribadi mudah jengkel dan kesal, akan berubah menjadi sesosok yang positif dan menyenangkan. Ini dikarenakan sudut pandang dan pola pikir kita terhadap suatu hal atau keadaan dapat berubah setelah menjelajahi beberapa obyek wisata religi. Kegiatan seperti wisata religi akan mencegah kita dari perasaan cepat frustasi dan jengkel.

Bersosialisasi Lebih Baik

Ke mana pun tujuan kita ketika memutuskan untuk berwisata religi, percayalah bahwa kegiatan ini berdampak positif terhadap kehidupan sosial kita. Dalam perjalanan atau pada sebuah lokasi wisata tertentu, kita akan bertemu dengan banyak orang yang bisa kita ajak mengobrol, berdiskusi serta berbagi pengalaman serta ilmu agama. Selain menambah wawasan, dari situlah pribadi kita dapat menjadi lebih baik dalam hal bersosialisasi.

Kecuali kita lebih memilih untuk bersikap dingin dan tidak berkeinginan untuk membuka pembicaraan dengan orang lain, maka tidak akan ada perkembangan dalam pergaulan kita. Hal itu wajar apabila kita menjadi orang yang pertama kali melakukan kegiatan berwisata sehingga merasa canggung untuk mengajak orang lain mengobrol. Tapi tidak ada salahnya untuk membuka pembicaraan lebih dulu dengan menanyakan hal-hal sederhana yang nantinya akan membuat obrolan lebih asyik dan kita pun bisa bersosial secara lebih pandai.

Mendapatkan Zona Nyaman yang Berbeda-beda

Serunya berpetualang melalui wisata religi adalah bahwa kita akan menemukan banyak zona nyaman yang berbeda-beda. Bila Anda adalah seseorang yang berjiwa petualang, maka tentu setiap bertandang ke satu kota atau lebih, selalu ada sejumlah tempat wisata religi yang akan memberikan kenyamanan. Entah itu dari warga sekitar yang begitu ramah dan welcome terhadap kita, maupun dari segi tempat wisatanya yang dapat memberikan perasaan tenang dan kalem, melalui perjalanan religi kita pasti disadarkan betapa zona nyaman dapat ditemukan di manapun.

Meningkatkan Percaya Diri

Berwisata religi tidaklah selalu berjalan mulus, terutama jika lokasi yang disambangi cukup sulit dijangkau atau agak misterius. Setuju atau tidak, paling tidak ada satu keadaan yang terjadi di luar kendali kita, namun justru karena hal seperti itulah pribadi kita harus mencari tahu sendiri bagaimana menghadapi situasi tersebut. Dengan mengetahui bahwa pribadi kita bisa diandalkan dan dapat diajak ‘berdamai’ dengan segala situasi serta kondisi yang sama sekali tidak diharapkan dan di luar perkiraan, percaya diri kita akan secara otomatis meningkat.

Menjadi Pribadi yang Lebih Easy Going

Ketika mendatangi tempat-tempat baru, terutama tempat wisata religi, salah satu manfaatnya adalah dapat menjadikan diri kita lebih easy going. Jika sebelumnya kita adalah pribadi yang cukup keras terhadap diri sendiri, suatu keadaan atau orang lain, kita akan menjadi pribadi yang baru dan berpikiran lebih santai. Bukan lantas artinya kita dapat meremehkan suatu hal, namun dalam menghadapi segala hal yang dihadapi setelah kembali dari wisata, kita akan menjadi lebih menganggap bahwa hidup ini tidak berat tapi ringan.

Orang yang easy going cenderung tidak suka membuat masalah kecil menjadi besar. Bahkan ketika di hadapannya terdapat sebuah masalah besar, ia akan mencoba untuk mengecilkannya dan lebih suka berpikiran sederhana. Mendatangi tempat religi yang baru sekaligus menemukan hal-hal baru, percayalah bahwa selalu ada timbal balik dari semua itu. Saat kita menjadi seseorang yang easy going, diri kita pun akan terhindar dari rasa frustrasi dan stres yang berkepanjangan.

Mendetoksifikasi Diri dari Media Sosial

Seperti yang kita tahu, media sosial tampaknya sudah sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Sebagian besar orang di dunia ini tidak akan mampu hidup tanpa media sosial. Memang benar bahwa media sosial memberikan pengaruh positif bagi kita, namun tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial juga memberikan dampak buruk di mana dapat menjauhkan orang yang dekat dan membuat kebanyakan orang kurang istirahat.  Dari media sosial pun kita memang bisa mendapat ilmu religi dari sejumlah postingan yang dibagikan sana-sini, tapi lebih dari itu, berwisata langsung ke obyek wisata religi akan lebih mantap.

Berkutat pada media sosial bukanlah hal yang baik, entah itu ada hubungannya dengan pekerjaan atau sekadar mencari hiburan. Lebih sehat jika kita memilih untuk beristirahat sejenak dari dunia maya. Berwisata religi akan mengingatkan kita kembali bahwa seharusnya kita lebih mendekatkan diri dengan Allah daripada dengan media sosial. Saat berada di perjalanan, yakinlah bahwa wisata religi akan membuat kita lupa dengan media sosial karena terlalu sibuk mendapatkan pengalaman baru.

Memberi Waktu untuk Diri Sendiri

Entah destinasi wisata religi mana yang sudah direncanakan, yakinlah bahwa tempat tersebut akan menjadi tempat terbaik dalam memberikan ruang bagi kita untuk menciptakan waktu untuk diri sendiri. Kita kadang perlu “bernapas” dan membutuhkan ruang baru untuk melakukan itu. Wisata religi adalah pilihan yang tepat karena pada waktu inilah kita akan merasakan ketenangan serta kedamaian luar biasa. Sebenarnya pun bukan hanya memberi ruang bagi diri sendiri, melainkan sebuah ruang di mana kita akan dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita yang sebelumnya tidak bisa kita sadari karena hiruk-pikuk kesibukan diri sendiri.

Menjadi Lebih Bahagia

Sadar atau tidak, berwisata religi akan membuat hidup kita lebih ringan dan dekat dengan Sang Pencipta yang artinya hidup kita dapat menjadi lebih baik dan bahagia. Perjalanan yang kita lakukan, ke manapun itu, akan memberikan pelajaran berharga bagi kita yang juga akan membuat kebahagiaan bertambah. Simpel saja, ini semua karena meningkatnya rasa percaya diri yang didapat dari hasil petualangan di sejumlah tempat baru.

Berdoa membuat kita lebih rileks dan dalam wisata religi, pastinya kita tidak luput dari yang namanya membaca doa sehingga perasaan pun dijamin lebih tenang. Sekembalinya dari perjalanan wisata, dunia yang kita lihat akan berubah menjadi sebuah tempat yang lebih cerah. Tidak ada lagi pandangan bahwa dunia begitu suram dan pekerjaan begitu berat karena setelah melakukan perjalanan religi, ada kekuatan positif sudah berada dalam diri kita.

Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Masuk akal memang bahwa berwisata atau melakukan perjalanan dapat membuat kita lebih sehat, bahkan dari segi metabolisme tubuh. Sederhana sekali logikanya, yaitu karena berwisata menuntut kita untuk terus berjalan dan bergerak dari satu spot ke spot lainnya, terutama saat berziarah di mana lokasi terkadang agak terpencil dan rata-rata mengharuskan kita untuk berjalan kaki. Tanpa disadari, hal inilah secara tidak langsung akan membuat kinerja sistem tubuh meningkat karena harus cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Menjaga Kesehatan Jantung

Berwisata setidaknya dua kali dalam satu tahun akan sangat baik untuk jantung, khususnya bagi perempuan dan hal ini sudah melalui sebuah penelitian yang dilakukan dari Amerika, tepatnya oleh National Heart, Lung & Blood Institute. Hampir sama seperti olahraga, kegiatan yang membuat tubuh kita aktif bergerak akan berdampak baik bagi organ tubuh kita. Terlalu stres juga tidak baik untuk jantung, jadi ketika berwisata religi dapat mengurangi stres, kondisi jantung juga akan turut sehat selalu.

Meningkatkan Empati

Lokasi wisata religi yang berhubungan dengan air berkemungkinan besar membuat kita dapat meningkatkan empati dan melepaskan emosi dengan lebih baik. Memilih untuk berlibur yang mendatangkan manfaat besar seperti wisata religi dipercaya dapat memperbaiki hubungan dengan diri sendiri serta orang lain. Ketika hubungan kita menjadi tidak baik dengan diri sendiri maupun orang lain, itu tandanya ada sesuatu yang mengganjal dalam diri yang tentu akan merugikan diri sendiri.

Memperlancar Saluran Pencernaan

Perjalanan wisata religi terkadang cukup menguras tenaga karena letaknya yang cukup jauh dan susah dijangkau, namun justru itulah keuntungannya bagi kesehatan kita, terutama saluran pencernaan. Saat melakukan kegiatan wisata, asupan makanan yang cukup sangat dibutuhkan oleh tubuh demi membuat stamina tidak mudah turun. Kabar baiknya, dengan demikian pola makan kita akan lebih teratur dari sebelumnya.

Selama melakukan perjalanan, proses pencernaan makanan akan lebih sempurna. Hal ini akan menjadi lebih baik ketika kita juga mengonsumsi air putih lebih banyak dari biasanya. Melakukan perjalanan wisata mau tidak mau membuat kita membutuhkan asupan air lebih banyak, jadi mengombinasikan dua hal tersebut secara tidak langskung akan membantu sistem pencernaan menjadi lebih lancar.

Meningkatkan Kualitas Tidur

Terkadang lokasi wisata yang pelosok dan tidak mudah dijangkau akan membuat kita lelah, namun pengalaman seperti ini hanya akan dialami oleh para wisatawan pemula. Karena wisata religi dapat memberikan ruang “bernapas” serta ketenangan lebih bagi kita, maka tidak salah lagi hal ini akan memengaruhi kualitas tidur kita menjadi lebih baik. Stres dan beban karena masalah pekerjaan atau rumah tangga dapat membuat pikiran tidak tenang sehingga saat malam menjadi kurang bisa tidur. Wisata religi akan membuat kita ingat betapa kita punya Tuhan yang sanggup kita andalkan dalam keadaan apapun.

Begitu banyak manfaat wisata religi yang sebenarnya bisa didapat entah sadar atau tidak. Dan faktanya, perjalanan religi dengan tujuan yang benar dan baik akan membuat pribadi kita menjadi lebih maju juga. Bahagia itu sederhana dan wisata religi adalah salah satu cara terbaik untuk menemukan kebahagiaan yang kita mungkin cari selama ini.

sumber  : https://tempatwisataunik.com/info-wisata/wisata-religi/manfaat-wisata-religi